Petani Beralih ke Pupuk Organik, Siswa MTs Tarbiyatul Banin Lakukan Liputan Eksklusif
Pati, 26 Februari 2025 – Para siswa MTs Tarbiyatul Banin aktif dalam Program Kelas Riset para siswa Boarding dengan melakukan wawancara langsung kepada petani yang menggunakan pupuk organik cair, kompos plus, dan pestisida nabati. Wawancara ini menjadi bagian dari upaya edukasi dan penyebarluasan informasi mengenai praktik pertanian ramah lingkungan.
Dalam kegiatan ini, siswa bernama Hot Anam, Gadis, dan Bayagi berkesempatan berbincang dengan dua petani di wilayah mereka. Ahmad Daim, salah satu petani, menjelaskan bahwa dirinya telah menggunakan pupuk organik selama empat tahun dengan sistem 50 persen organik dan 50 persen kimia. Ia mengaku penggunaan pupuk ini mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kualitas hasil panen.
"Saya memakai pupuk organik separuh dulu karena kondisi tanah yang belum terbiasa. Tapi hasilnya lebih bagus dan biaya lebih ringan," ujar Ahmad Daim.
Sementara itu, petani lain, Imron, telah sepenuhnya beralih ke pupuk organik dan pestisida nabati yang ia buat sendiri. Ia menjelaskan bahwa dirinya telah menggunakan metode ini selama delapan tahun dan merasa puas dengan hasilnya.
"Saya memakai pupuk cair dari sampah dapur yang dicampur dengan bahan-bahan alami seperti air kelapa dan air leri. Pupuk ini membantu mengurangi biaya dan tetap menjaga kesuburan tanah," jelas Imron.
Dalam wawancara tersebut, Imron juga berbagi resep pembuatan pestisida nabati berbahan dasar lengkuas, kunyit, temulawak, dan lidah buaya yang difermentasi selama 20 hari sebelum digunakan. Pestisida ini diklaim mampu mengusir hama tanpa merusak lingkungan.
Program jurnalistik siswa MTs Tarbiyatul Banin ini bertujuan untuk menggali informasi langsung dari para praktisi pertanian dan menyebarluaskan wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan pupuk organik. Menurut pembina program jurnalistik, kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum berbasis proyek yang mendorong siswa untuk terlibat langsung dalam penelitian sosial.
"Kami ingin siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga melihat langsung bagaimana praktik pertanian berkelanjutan diterapkan di masyarakat," ujar salah satu pembina.
Kepala MTs Tarbiyatul Banin H. Yusuf Hasyim, S.Ag, M.S.I berharap dengan program ini, semakin banyak petani yang sadar akan manfaat besar dari pertanian berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini juga melatih siswa untuk menjadi jurnalis muda yang kritis dan peduli terhadap isu lingkungan.